InstaInfo - Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan
sehari-hari manusia. Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam
prakteknya istilah ini paling sering dipakai hanya kepada hewan. Suatu hewan
juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem alami atau
menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia.
_Penyakit adalah gangguan terhadap tumbuhan yang disebabkan oleh virus,
bakteri, dan jamur. Secara biologis tumbuhan dikatakan sakit bila tidak mampu
melakukan kegiatan fisiologis secara normal, yang meliputi respirasi,
fotosintesis, penyerapan gizi yang diperlukan dan lain-lain. Selain itu tanaman
sakit juga tidak dapat menunjukkan kapasitas genetiknya, seperti berdaya hasil
tinggi, morfologi yang normal dan lain-lain.
Jika tanaman kita terserang hama atau penyakit tanaman, maka hal pertama yang
terfikir di dalam benak kita yaitu membasminya menggunakan pestisida. Namun
aplikasi penggunaan pestisida dalam kehidupan sehari-hari. seringkali tidak
tepat guna. Seringkali penggunaan pestisida dilakukan dengan kadar pestisida
yang berlebih sehingga tanpa disadari dapat menyebabkan kerusakan pada tanah,
dan menjadi salah satu penyebab kekebalan pada hama dan penyakit tanaman.
Untuk itulah, pada artikel ini saya akan mencoba memberikan beberapa cara
alternatif pembasmian hama dan penyakit tanaman tanpa menggunakan pestisida.
Pembasmian
hama dan penyakit tanaman secara mekanik
Adapun contoh cara pembasmian hama dan penyakit
tanaman secara mekanik pada beberapa kasus seperti:
a) Mengatasi serangan hama tikus dengan cara Membongkar dan menutup lubang
tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya, selain itu dapat dengan
cara menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang
bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bagi tikus untuk mendapatkan
makanan setelah tanaman dipanen.
b) Mengatasi hama wereng, dengan pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan
penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman
dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman
palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
c) Mengatasi hama ulat, yaitu dengan menggenangi tempat persemaian dengan air
dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk
dikumpulkan dan dibasmi, atau dengan membuang telur – telur kupu – kupu yang
melekat pada bagian bawah daun.
d) Mengatasi hama tungau, Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun
– daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
e) Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur
Pyricularia oryzea, penyakit yang menyebabkan daun pedi menguningb disebabkan
oleh jamurMagnaporthegrisea, Penyakit yang disebabkan oleh jamur Peronospora
parasitica yang kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga
biji menjadi keropos dan akhirnya mati, semuanya dapat dibasmi dengan cara
memisahkan tanaman yang terserang penyakit. Namun hal ini harus dilakukan sejak
dini sebelum penyakit menyebar ketanaman yang da disekitarnya.
f) Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang
oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat
menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah
terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan. Penanaman menggunakan bibit unggul
akan membantu tanaman untuk bertahan dari segala penyakit tanaman.
g) Mengusahakan tanaman selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara
tercukupi segala kebutuhan zat haranya, sebagia salah satu cara menghindarkan
tanaman dari penyakit
h) Memperhatikan tumbuhan sesering mungkin sehingga penyakit dapat terdeteksi
sedini mungkin.
2. Pembasmian hama dan penyakit tanaman
secara biologis
Adapun pengendalian hama dan
penyakit secara biologis yaitu pada beberapa kasus
seperti:
a) Membasmi hama tikus dengan menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular, elang,
dan lain-
lain.
b) Pengandalian hayati hama wereng dengan menggunakan musuh alami nya, misalnya
laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan
Cyrtorhinuss lividipenis,kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan
Synarmonia octomaculata
c) Pengendalian hayati hama walang sangit dengan cara melepaskan predator alami
beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
d) Memelihara burung, semua burung taman kecil berkontribusi untuk menjaga
kebun Anda dari siput dan ulat. Burung tidak cocok untuk daerah persawahan.
e) Katak dan kodok adalah pengendali yang sangat baik – terutama semut, tetapi
jika Anda meletakkan ke kebun anda, ingatlah bahwa, mereka amfibi dan
memerlukan akses ke air bersih dan lingkungan yang lembab, dan dengan kulit
berpori mereka, sangat rentan terhadap bahan kimia
f) Menanam bawang putih akan melindungi tanaman lainnya yang ada disampingnya.
Hama dari segala jenis akan menjauh. Namun Jangan tanam kacang berdekatan
dengan bawang putih
g) Menanam tomat dekat dengan Basil akan mengusir cacing dan lalat.
h) Untuk melindungi kubis, kembang kol, brokoli, dan kubis Brussel dari ngengat
kubis, gunakan mint, sage, dill, dan thyme. Pengecualian, Jangan dekatkan
tanaman kubis dengan stroberi.
i) Untuk membasmi penyakit tanamn dapat menggunakan pestisida biologis,
seperti pestisida yang terbuat dari biji buah jarak, dan Getah Nimba yang bias
cdidapat dengan cara memeras pohon nimba atau – indica Juss Azadiracta –
tepatnya.
Pada dasarnya akan ada banyak cara
yang dapat dilakukan untuk melindungi tanaman anda dari hama dan penyakit
tanaman tanpa harus menggunakan Pestisida. Gunakan Pestisida sebagai cara
terakhir untuk membasmi hama dan penyakit tanaman. Serta patuhi tata cara
penggunaan pestisida itu sendiri.