InstaInfo - Karya ilmiah (
bahasa Inggris:
scientific paper)
adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah
seminar atau
simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk
dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain
dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di
perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti
makalah,
laporan praktikum, dan
skripsi
(tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala
kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang
ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran
ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang
ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.
Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana
untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Berikut ini adalah contoh sebuah karya tulis ilmiah, silahkan disimak..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Indonesia
adalah Negara kepulauan terbesar didunia, Negara yang memiliki begitu banyak
keanekaragaman baik habitat, maupun flora dan fauna yang dimilikinya.
Keanekaragaman ini pula membuat Indonesia memiliki banyak keanekaragaman hayati
termasuk juga keanekaragaman tanaman herbal.
Pada masyarakat modern ini, masyarakat
belum begitu tahu tentang manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari tanaman
herbal untuk kesehatan, itu dikarenakan masyarakat lebih mengenal obat – obatan
dari bahan kimia, baik karena anjuran dari resep dokter. Contoh nyata
penggunaan tanaman herbal dalam zaman moderen ini seperti Jeruk Nipis yang
mampu mengobati penyakit demam, dan batuk dengan kandungan fellandren dan
sitral digunakan dalam obat batuk Komix
Jeruk Nipis, Daun Jambu biji mengobati penyakit diare dengan kandungan
komponen flavonoid seperti tanin sehingga digunakan dalam komposisi obat Diapet.
Itu adalah beberapa
contoh tanaman herbal yang digunakan untuk beberapa penyakit ringan namun
sering terjangkit di dalam masyarakat sehingga menjadikan obat herbal tersebut
sangat bermanfaat selain karena faktor mudah didapatkan di alam, harganya
cendrung lebih terjangkau, dan tidak memiliki efek samping seperti halnya yang
diakibatkan oleh obat – obatan kimia.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apakah ada pengaruh tanaman herbal
bagi kesehatan ?
2.
Apa sajakah kelebihan Tanaman herbal
dibandingkan obat – obatan dari bahan Kimia untuk kesehatan?
3.
Tanaman herbal apa sajakah yang
dapat kita gunakan sebagai obat ?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan latar
belakang masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1.
Memberikan penjelasan tentang
kelebihan obat herbal dari pada obat kimia.
2.
Menjelaskan kepada kita lebih
menghargai obat – obatan herbal.
1.4 Manfaat
Penelitian
1.
Memberikan wawasan tentang manfaat
tanaman herbal yang dapat di gunakan manusia untuk menyebuhkan penyakit.
2.
Membuat kita lebih mengoptimalkan
potensi negri ini seperti tanaman obat, baik dalam pemanfaatannya maupun
kelestariannya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Obat Herbal
Pengobatan secara tradisional tertua yang tercatat dalam sejarah yaitu
pada Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan
tanaman obat yaitu Hyppocrates (
tahun 466 sebelum masehi ) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan
tanaman obat dalam De Materia Medica.
Orang-orang Yunani kuno
juga telah melakukan pengobatan herbal. Zaman Mesir kuno (
tahun 2500 sebelum masehi ) yang ditulis dalam Papyrus Ehers meyebutkan Sejumlah besar
resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit,
gejala-gejala penyakit dan diagnosanya, Pada saat itu,
para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan
mempraktekkan pengobatan Herbal. Dalam kepercayaan agama Islam tentang pengobatan, telah disabdakan oleh Rasullullah SAW “Setiap kali Allah menurunkan
penyakit, pasti Allah menurunkan (pula) obatnya.” (HR. Bukhari-Muslim).
2.2 Tanaman
Herbal di Indonesia
Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tanaman obat
Indonesia seperti yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978,
yaitu :
1.
Tanaman atau bagian tanaman yang
digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu.
2.
Tanaman atau bagian tanaman yang
digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat (precursor).
3.
Tanaman atau bagian tanaman yang
diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tanaman Herbal Bagi Kesehatan
Ada masyarakat yang berpendapat kalau reaksi obat kimia lebih
cepat dibanding obat dari tanaman herbal, padahal reaksi yang lama dalam
pengobatan hal tersebut sangatlah wajar karena obat bukanlah cabai yang saat
dimakan makan rasa pedasnya akan dirasakan saat itu juga sehingga ada beberapa
orang yang bertanya adakah Pengaruh tanaman herbal bagi kesehatan.
Pada periode sebelum
tahun 1970-an banyak terjangkit penyakit infeksi yang memerlukan penanggulangan
secara cepat dengan mengunakan antibiotika (obat modern). Pada saat itu jika
hanya mengunakan Obat herbal atau Jamu yang efeknya lambat, tentu kurang
bermakna dan pengobatannya tidak efektif. Sebaliknya pada periode berikutnya
hinga sekarang sudah cukup banyak ditemukan turunan antibiotika baru yang
potensinnya lebih tinggi sehingga mampu membasmi berbagai penyebab penyakit
infeksi.
Akan tetapi
timbul penyakit baru yang bukan disebabkan oleh jasad renik, melainkan oleh
gangguan metabolisme tubuh akibat konsumsi berbagai jenis makanan yang tidak
terkendali serta gangguan faal tubuh sejalan dengan proses degenerasi. Penyakit
ini dikenal dengan sebutan penyakit metabolik dan degeneratif. Yang termasuk
penyakit metabolik antara lain : diabetes, hiperlipidemia, asam urat, batu
ginjal dan hepatitis; sedangkan penyakit degeneratif diantaranya : rematik,
asma, ulser, haemorrhoid dan pikun. Untuk menanggulangi penyakit tersebut diperlukan
pemakain obat dalam waktu lama sehinga jika mengunakan obat modern dikawatirkan
adanya efek samping yang terakumulasi dan dapat merugikan kesehatan. Oleh
karena itu lebih sesuai bila menggunakan obat alam/OT, walaupun penggunaanya
dalam waktu lama tetapi efek samping yang ditimbulkan relatif kecil sehingga
dianggap lebih aman.
3.2 Kelebihan Obat Herbal dalam
Penyembuhan Penyakit
Belakangan ini, kesadaran masyarakat
akan manfaat pengobatan herbal memang sudah semakin terbuka. Bahkan, penggunaan
bahan-bahan herbal sudah dijadikan gaya hidup kekinian.
Seiring peningkatan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pengobatan herbal, semakin banyak pula penelitian
ilmiah dalam bidang ini. Kini, tidak jarang ditemui aneka jenis obat-obatan
herbal, seperti jamu, yang diproses lebih modern dengan dukungan penelitian
ilmiah.
3.2.1
Kelebihan
Obat Herbal – Tidak Menimbulkan Efek Samping
Obat herbal
benar-benar merupakan produk alami yang telah tersedia di alam. Pengolahan obat
ini pun dilakukan secara alami, bahkan tradisional, tanpa pencampuran bahan
kimia atau sintetis. Oleh sebab itulah, dapat dipastikan bahwa obat-obatan
herbal sama sekali tidak memiliki efek samping sehingga sangat aman digunakan.
Akan tetapi,
Anda tentu harus tetap berhati-hati saat memilih jamu karena ada beberapa jenis
jamu yang tradisional yang diproduksi secara tidak higienis. Bahkan,
menggunakan bahan-bahan kimia sebagai campuran. Akhirnya, “obat herbal” ini
akan mengancam kesehatan tubuh Anda. Dalam hal ini, yang membahayakan adalah
kontaminasi jamur serta zat tambahan lainnya, bukan jamunya.
3.2.2
Kelebihan
Obat Herbal – Bebas Racun
Obat-obatan
kimia atau obat farmasi merupakan racun sehingga tidak boleh dikonsumsi
secara sembarang. Namun, ada yang berbeda dari obat herbal. Yaitu, bebas racun.
Dengan demikian, obat herbal sangat aman dikonsumsi oleh siapa pun. Bahkan,
obat herbal dapat dijadikan sebagai peluruh racun di dalam tubuh atau
detoksifikasi.
3.2.3
Kelebihan
Obat Herbal – Menghilangkan Akar Penyakit
Umumnya,
obat-obatan kimia hanya bekerja untuk menyembuhkan gejala penyakit. Namun,
tidak demikian dengan obat-obatan herbal. Selain menyembuhkan gejala
penyakitnya, obat-obatan herbal bekerja hingga menghilangkan akar penyakitnya.
3.2.4
Kelebihan
Obat Herbal – Mengandung Banyak Khasiat
Anda tentu
sepakat bahwa obat herbal memiliki banyak, bahkan sangat banyak, khasiat. Satu
obat herbal saja bisa digunakan untuk mengobati lebih dari satu penyakit.
Misalnya,
jintan hitam atau yang lebih terkenal dengan sebutan habbatussauda yang dapat
menyembuhkan asam urat, migren, diabetes, hepatitis, bahkan kanker. Contoh
lain, bawang putih yang bersifat antivirus serta mampu menguatkan jantung dan
menurunkan kolesterol.
3.3 Kandungan di Dalam Tanaman Herbal
Itulah beberapa kelebihan
obat-obatan herbal dibanding obat-obatan kimia yang rentan efek samping. Selain
memiliki efek samping yang membahayakan, bahkan mematikan, cara kerja
obat-obatan kimia cenderung kurang efektif untuk mengobati penyakit tertentu.
Berikut ini
kandungan dalam beberapa tanaman herbal yang sering di manfaatkan didalam
tanaman herbal :
Nama tanaman
|
Manfaat
|
Zat yang terkandung
|
Daun Seledri
|
Mengobati tekanan darah
tinggi
|
butilftalida dan
butilidftalida
|
Daun Sirih
|
Mengobati batuk, antiseptika (membunuh
mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
|
betIephenol, seskuiterpen, pati,
diatase, gula dan zat samak dan kavikol
|
Daun Jambu biji
|
Mengobati diare
|
flavonoid seperti tanin
|
Daun Kumis kucing
|
Bersifat memperlancar air seni
|
Saponin, minyak atsiri, zat samak,
lemak dan glucosit orthosiphonin
|
Daun Landep
|
Mengobati rematik
|
saponin, flavonoida, tanin, garam
kalium, dan silikat
|
Batang Kayu manis
|
Mengobati
penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung perut kembung, diare, rematik, dan
menghangatkan lambung.
|
zat-zat anti inflamasi
(radang sendi)
|
Buah Jeruk nipis
|
Mengobati
penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan
kebiasaanmerokok, menghilangkan bau
badan, dan memperlancar buang air kecil.
|
fellandren dan sitral
|
Buah ketumbar
|
Obat antikembung
|
asam petroselinat, asam
oktadasenat, dan felandren
|
Umbi Kunyit
|
Mengobati diare, masuk
angin, hepatitis, dan kejang-kejang
|
Curcuma, desmetoksikumin dan
bisdesmetoksikurkumin
|
Mengkudu
|
Mengobati penyakit radang
usus, susah buang air kecil, batuk,
amandel, difetri, lever,sariawan, tekanan darah tinggi,
dan sembelit
|
Terpenoid, Zat anti bakteri,
Scolopetin Zat anti kanker Xeronine dan Proxeronine
|
Biji Pinang
|
sebagai obat antelmentika,
terutama terhadap cacing pita
|
alkaloid, seperti arekolin
|
Umbi Gingseng
|
penguat sistem kekebalan tubuh,
membantu menjaga hati, kelenjar adrenal, dan tiroid sehat, dapat membantu
mencegah penyakit mulai dari flu biasa sampai kanker.
|
saponin dan glikosida
|
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan
digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit.
Dalam segi penyembuhan meskipun
tanaman herbal umumnya lebih lambat dalam pengobatan penyakit dibanding
penyembuhan menggunakan Obat – obatan kimia, namun pengobatan secara
tradisional menggunakan tanaman herbal jauh lebih aman bagi tubuh dengan sangat
sedikit efek samping yang ditimbulkannya, bebas racun, mudah di produksi,
menghilangkan akar penyakit, mudah diperoleh, murah dan mempunyai banyak
khasiat.
4.2
Saran
1.
Seharusnya
kita dapat lebih bijak untuk memanfaatkan tanaman herbal yang ada di sekitar
kita dengan sebaik mungkin
2.
serta tetap
menjaga kelestarian lingkungan hidup disekitar kita agar tercipta lingkungan
hidup yang sehat.
3.
Saran yang
terbaik untuk kesehatan, yaitu mengikuti anjuran dari pepatah yang berbunyi “Lebih baik mencegah daripada mengobati”,
dari pada kita berjuang mati – matian untuk mengobati penyakit kita, lebih baik
kita berjuang mati – matian untuk menjaga kesehatan kita sebelum terserang
penyakit.