InstaInfo
Select Menu
  • Home
  • Kategori
    • Tips Dan Triks
    • Pengetahuan
    • Komputer
    • Android
  • Sitemap
  • About Me
  • Facebook
Home » Facebook » Pengetahuan » Contoh Karya Tulis Tentang PENGARUH BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Wednesday, June 22, 2016

Contoh Karya Tulis Tentang PENGARUH BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Unknown
Add Comment
Facebook, Pengetahuan
Wednesday, June 22, 2016


InstaInfo - Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Berikut ini adalah contoh sebuah karya tulis ilmiah, silahkan disimak..

 
KARYA TULIS
PENGARUH BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Semester II
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2015/2016
Oleh:
       Nama        : DEA GINDAYATRI
       Kelas         : IX F
       No.Absen : 6
       NIS            : 8553
SMP NEGERI 1 BOJONGSARI
PURBALINGGA
2016

PENGESAHAN
PENGARUH BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Telah Diperiksa dan Disahkan pada :
Hari         :   Senin
Tanggal   :   11 Januari 2016
Tempat    :   SMP NEGERI 1 BOJONGSARI
Oleh         :
Wali Kelas IX F                                       Guru Bahasa Indonesia


RUSMIATI,S.SI.                                        ISNI WIDIARTI,S.Pd.
    NIP. 197512082007012008                           NIP. 19690907 199412 2 001
Mengetahui
Kepala Sekolah,

Drs. RUNTUT PRAMONO
NIP, 196212131991031006

ii

 MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
1.      Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau lakukun hari ini.
2.      Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok adalah harapan.
3.      Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.
4.      Cara terbak untuk keluar dari suatu persoalan adala memecahkannya.
5.      Kalau hari ini kita menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok hari
6.      Ceroboh dan tidak bisa menahan emosi adalah sikap bis berakibat fatal.
7.      Harapan kosong itu lebih menyakitkan daripada kenyataan yang pahit.


PERSEMBAHAN

1.      Bapak Drs. Runtut Pramono Kepala Sekolah SMP N 1 Bojongsari.
2.      Ibu Rusmiati,S.SI wali kelas IX F.
3.      Ibu Isni Widiarti,S.Pd. Guru Bahasa Indonesia.
4.      Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing kami.
5.      Ayah dan Bunda yang tercinta.
6.      Teman-teman di SMP N 1 Bojongsari.







iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’aliakum waramatullahi wabarakatuh
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT  yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelsaikan tugas yang berupa manfaat mata pelajaran bahasa indonesai dan alhamdulillah dapat tersusun dengan lancar tanpa hambatan apapun.
Manfaat mata pelajaran bahasa Indonesia ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia. Dan merupakan hasil kerja individualisme, namun dalam proses ini mendapat bantuan dari pihak setempat. Oleh karena itu,saya sampaikan ucapan banyak terima kasi kepada :
1.      Bapak Drs. Runtut pramono Kepala Sekolah SMP N 1 Bojongsari.
2.      Ibu Rusmiati, .S.SI. wali kelas IX F.
3.      Ibu Isni Widiarti,S.Pd. Guru Baasa Indonesia.
4.      Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbimg kami.
5.      Ayah dan Bunda yang tercinta.
6.      Teman-teman di SMP N 1 Bojongsari.
 Penulis menyadari bahwa karya yang telah disusun belum sempurna sebagaimana yang di harapkan. Ole karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca karya inisangat saya harapkan demi perbaikan pembuatan karya pada masa yang akan datang.
Akhirnya, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi mereka yang membacanya.
Wassalamu’alaikum waramatullahi wabarakatuh.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................    i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................   ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................................    iii
KATA PENGANTAR................................................................................   iv
DAFTAR  ISI............................................................................................     v
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................................................     1
Rumusan Masalah.........................................................................      2
Tujuan Penelitian...........................................................................      2
Metode Penelitian...........................................................................    3
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Bahasa..........................................................................     4
Kedwibahasaan.............................................................................       5        
Tipologi Kedwibahasaan..........................................................…       6
Faktor Penyebab Kedwibahasaan.................................................       7
Pola Kedwibahasaan.....................................................................       8
Kode........................................................................................ …..     8 
Alih Kode......................................................................................      9 
Campur Kode............................................................................ …    10
Jenis Campur Kode....................................................................        11
Latar Belakang Adanya Campur Kode.......................................      11
Persamaan dan Perbedaan Alih Kode dengan Campur Kode.......     12
Pembahasan...................................................................................     13 
Hasil Rekaman...............................................................................     14   
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................. ...    15
Saran...............................................................................................    15
V
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bahasa merupakan ciri khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena  bahasa adalah unsur paling penting dalam berkomunikasi atau sebagai alat komunikasi yang paling utama. Oleh karena itu, berbahasa sangatlah penting karena dalam melakukan interaksi, hubungan sosial dengan sesama di kehidupan bermasyarakat, setiap orang menggunakan bahasa sebagai  perantaranya
 Sehingga sebuah masyarakat tidak akan terlepas dari bahasa. Bahasa sangat beragam didunia ini, karena setiap negara mempunyai bahasa masing-masing yang berbeda satu sama lain, bahkan bahasa dapat membedakan antara negara yang satu dengan negara yang lain.
 Negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau atau wilayah mempunyai berbagai macam bahasa yang berbeda setiap pulau dan daerahnya, bahasa tersebut yaitu bahasa daerah. Bahasa daerah ini dipakai dalam keadaan non-formal, yaitu saat berkomunikasi dengan sesama warga satu daerah. Sedangkan dalam acara formal menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa penuturnya, dengan demikian bahasa Indonesia sangat penting untuk digunakan karena bahasa Indonesia yang sebagai bahasa perantara
 







1
Masalah Rumusan
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah, diantaranya :
1. Bagaimana pengertian dari campur kode dan alih kode ?
2. Bagaimana latar terjadinya campur kode ?
3. Bagaimana faktor yang mempengaruhi alih kode ?
 4. Bagaimana cara mengatasi adanya interferensi bahasa tersebut ?




Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Mendeskripsikan pengertian dari campur kode dan alih.
2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya campur kode.
3. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi alih kode.
4. Mendeskripsikan cara untuk menanggulangi adanya interferensi antara  bahasa        Indonesia dengan bahasa Sunda.









2
Metode Penelitian
            Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, peneliti mempergunakan metode kualitatif. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan  pada penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1.Teknik Pengamatan Langsung atau Observasi Pada teknik ini, peneliti mengamati komunikasi yang terjadi di lingkungan masyarakat diantaranya komunikasi antar remaja, komunikasi orang tua dengan anak, dan komunikasi antar anak.
2.Studi Pustaka Pada metode ini, peneliti membaca materi yang berhubungan tentang penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dari internet sehingga dapat membantu peneliti untuk menyelesaikan makalah ini.
3. Dokumen Selain melalui observasi dan studi pustaka, peneliti juga mendapatkan informasi yang diperoleh secara fakta yang tersimpan dalam bentuk rekaman komunikasi antar remaja dan antar dewasa













BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Bahasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari paru- paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian terujar lewat mulut. Abidin, dkk (2010:1) Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua  pengertian bahas.

Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalllaaah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.8.9 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk  berkomunikasi atau berinteraksi antar anggota masyarakat










4
Dwibahasawan.

Peristiwa pemakaian dua bahasa (atau lebih) secara bergantian oleh seorang penutur disebut kedwibahasaan. Sementara itu, Sumarsono (2008:195) menyebutkan “kedwibahasaan (bilingualisme) mengacu pada penguasaan H dan L yang ada dalam
masyarakat”. Apabila bahasa adalah milik kelompok, maka kedwibahasaan
adalah milik individu (Baikoeni, 2007).

Penggunaan dua bahasa oleh seseorang seolah-olah menunjukkan, bahwa pada dirinya terdapat dua masyarakat bahasa yang berbeda. Jadi, ia tidak menunjukkan adanya masyarakat dwibahasawan. Masyarakat dwibahasawan dapat dipandang sebagai kumpulan individu yang dwibahasawan

 Pengertian serupa mengenai kedwibahasaan juga dikatakan oleh Jendra dan Fishman. Jendra (1991:85) memaparkan bahwa “dalam pengertian kedwibahasaan itu seseorang tidak perlu menguasai bahasa kedau (B-2) itu semahir bahasa pertama (B-1) walaupun hanya tahu beberapa kata atau kurang begitu fasih”.

Sementara itu, Fishman (dalam Keriana, 2004:14). mengatakan “hal yang paling mendasar dalam kedwibahasaan adalah kedwibahasaan masyarakat karena merupakan pemakaian dua bahasa atau lebih oleh masyarakat bahasa






Tipologi Kedwibahasaan
Menurut Weinreich (dalam Suwito, 1983:39) “tipologi kedwibahasaan didasarkan pada  atau tingkat penguasaan seorang terhadap ketrampilan berbahasa”.
     Maka kedwibahasaan menjadi beberapa  bagian yaitu:
a.. Kedwibahasaan Majemuk (Compound Bilingualism) Kedwibahasaan majemuk adalah kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa salah satu bahasa lebih baik daripada kemampuan berbahasa bahasa yang lain
 b. Kedwibahasaan Koordinatif (Sejajar) Kedwibahasaan koordinatif/sejajar adalah kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa pemakaian dua bahasa sama-sama baik oleh seorang individu
 c. Kedwibahasaan Sub-ordinatif (Kompleks) Kedwibahasaan sub-ordinatif (kompleks) adalah kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa seorang individu pada saat memakai B1 sering memasukkan B2 atau sebaliknya.
d. Kedwibahasaan Awal (Inception Bilingualism) Kedwibahasaan awal (inception bilingualism) yaitu kedwibahasan yang dimemiliki oleh seorang individu yang sedang dalam proses menguasai  bahasa Indonesia
 e. Kedwibahasaan Horisontal (Horizontal Bilingualism) Merupakan situasi pemakaian dua bahasa yang berbeda tetapi masing-masing bahasa memiliki status yang sejajar baik dalam situasi resmi, kebudayaanmaupun dalam kehidupan keluarga dari kelompok pemakainya.
f. Kedwibahasaan Vertikal (Vertical Bilinguism) Merupakan pemakaian dua bahasa apabila bahasa baku dan dialek,  baik yang berhubungan ataupun terpisah, dimiliki oleh seorang penutur.
g. Kedwibahasaan Diagonal (Diagonal Bilingualism) Merupakan pemakaian dua bahasa dialek atau atau tidak baku secara bersama-sama tetapi keduanya tidak memiliki hubungan secara genetik dengan bahasa baku yang dipakai oleh masyarakat itu

Fator Penyebab Kedwibahasaan
a.      Internasionalisasi Kondisi kehidupan dunia saat ini termasuk mobilitas buruh melintasi batas-batas linguistik, memerlukan keterlibatan masyarakat dari latar belakang bahasa yang berbeda-beda. Kerjasama internasional telah membawa kemajuan bahasa tertentu khususnya dalam komunikasi bahasa Inggris. Pengajaran bahasa asing di sekolah-sekolah dan pendidikan tinggi memberikan kontribusi dalam menciptakan manusia yang terampil berbahasa  bilingual. Bahkan masyarakat dan organisasi dunia secara aktif mempromosikan pengajaran bahasa untuk komunikasi kerjasama internasional. Usaha demikian cenderung menghasilkan keterampilan  bilingual individual dan kelompok seperti adanya kelompok tertentu dari  berbagai negara mengadakan pertemuan internasional yang menggunakan  bahasa tertentu sebagai media komunikasi. Kontak bahasa itu menyebabkan 14 terjadinya perbedaan bentuk dan rute multilingualisma apakah bersifat  peralihan maupun permanen.
b.      Promosi Bahasa Merupakan kebijakan pemerintah yang mencerminkan tindakan yang perlu dibuat sebagaimana mestinya. Faktor ini dapat memberikan kontribusi dalam penyebaran multilingualisma. Tipe yang sangat ekstrem dari kebijakan ini adalah memperkukuh bahasa resmi dengan cara menekan  bahasa daerah. Hal ini banyak terjadi di negara-negara Eropa seperti kasus Basques, Gallegos dan Gaelic dan Welsh di Kawasan United Kingdom. Kebijakan mempromosikan Bahasa Spanyol Castilian, Perancis dan Inggris  bertentangan dengan keinginan masyarakat setempat untuk memberdayakan  bahasa ibunda khususnya dalam bidang administrasi pemerintahan maupun  pendidikan yang sebelumnya terbukti berjalan efektif
c.       Keanekaragaman Suku/Etnik Kita ketahui bersama bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan etnik yang memiliki bahasa ibu berbeda-beda. Hal ini biSA menyebabkan kedwibahasaan.
7

Pola Kedwibahasaan


Pola-pola penggunaan bahasa yang muncul dalam komunitas multilingualisma tergantung kepada beberapa faktor yaitu:
a. Faktor yang memberikan kontribusi terhadap kontak bahasa di tempat pertama.  b. Kekuatan yang menentukan ke arah mana bahasa yang terlibat itu sekarang digunaka
 c. Fungsi dimana masing-masing bahasa ditempatkan oleh  pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun individu.

Kode

Kode Istilah kode dipakai untuk menyebut salah satu varian di dalam hierarki kebahasaan, sehingga selain kode yang mengacu kepada bahasa (seperti bahasa Inggris, Belanda, Jepang, Indonesia), juga mengacu kepada variasi bahasa, seperti varian regional (bahasa Jawa dialek Banyuwas, Jogja-Solo, Surabaya), juga varian kelas sosial disebut dialek sosial atau sosiolek (bahasa Jawa halus dan kasar), varian ragam dan gaya dirangkum dalam laras bahasa (gaya sopan, gaya hormat, atau gaya santai), dan varian kegunaan atau register (bahasa pidato, bahasa doa, dan bahasa lawak)

16 Kenyataan seperti di atas menunjukkan bahwa hierarki kebahasaan dimulai dari bahasa/language pada level paling atas disusul dengan kode yang terdiri atas varian, ragam, gaya, dan register

8
Alih Kode

Alih kode (code switching) adalah peristiwa peralihan dari satu kode kkode yang lain. Misalnya penutur menggunakan bahasa Indonesia beralih menggunakan bahasa Jawa. Alih kode merupakan salah satu aspek ketergantungan bahasa (languagedependency) dalam masyarakat multilingual. Dalam masyarakat multilingual sangat sulit seorang penutur mutlak hanya menggunakan satu bahasa. Dalam alih kode masing-masing bahasa masih cenderung mengdukung fungsi masing-masing dan dan masing-masing fungsi sesuai dengan konteksnya. Appel memberikan batasan alih kode sebagai gejala  peralihan pemakaian bahasa karena perubahan situasi. Suwito (1985) membagi alih kode menjadi dua, yaitu;
1. Alih kode ekstern Bila alih bahasa, seperti dari bahasa Indonesia beralih ke bahasa Inggris atau sebaliknya dan
            2. Alih kode intern Bila alih kode berupa alih varian, seperti dari bahasa Jawa ngoko merubah ke karma.
  Beberapa faktor yang menyebabkan alih kode adalah:
1. Penutur Seorang penutur kadang dengan sengaja beralih kode terhadap mitra tutur karena suatu tujuan. Misalnya mengubah situasi dari resmi menjadi tidak resmi atau sebaliknya.
2. Mitra Tutur Mitra tutur yang latar belakang kebahasaannya sama dengan penutur  biasanya beralih kode dalam wujud alih varian dan bila mitra tutur berlatar  belakang kebahasaan berbeda cenderung alih kode berupa alih bahasa.
3. Hadirnya Penutur Ketiga Untuk menetralisasi situasi dan menghormati kehadiran mitra tutur ketiga,  biasanya penutur dan mitra tutur beralih kode, apalagi bila latar belakang kebahasaan mereka berbeda.
            4. Pokok Pembicaraan Pokok Pembicaraan atau topik merupakan faktor yang dominan dalam menentukan terjadinya alih kode. Pokok pembicaraan yang bersifat formal
9
 biasanya diungkapkan dengan ragam baku, dengan gaya netral dan serius dan  pokok
pembicaraan yang bersifat informal disampaikan dengan bahasa takbaku, gaya sedikit emosional, dan serba seenaknya.
5. Untuk membangkitkan rasa humor Biasanya dilakukan dengan alih varian, alih ragam, atau alih gaya bicara.
6. Untuk sekadar bergengsi Walaupun faktor situasi, lawan bicara, topik, dan faktor sosio-situasional tidak mengharapkan adanya alih kode, terjadi alih kode, sehingga tampak adanya  pemaksaan, tidak wajar, dan cenderung tidak komunikatif.



Campur Kode

Campur kode (code-mixing) terjadi apabila seorang penutur menggunakan suatu bahasa secara dominan mendukung suatu tuturan disisipi dengan unsur  bahasa lainnya. Hal ini biasanya berhubungan dengan karakteristk penutur, seperti latar belakang sosil, tingkat pendidikan, rasa keagamaan. Biasanya ciri menonjolnya berupa kesantaian atausituasi informal. Namun bisa terjadi karena19 keterbatasan bahasa, ungkapan dalam bahasa tersebut tidak ada padanannya, sehingga ada keterpaksaan menggunakan bahasa lain, walaupun hanya mendukung satu fungsi.Campur kode termasuk juga konvergense kebahasaan (linguistic convergence).






10

Jenis  campur kode

Jenis campur kode dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Campur kode ke dalam (innercodemixing): Campur kode yang  bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya
 2. Campur kode ke luar (outer code-mixing): Campur kode yang berasal dari bahasa asing




Latar belakang adanya campur kode

Terjadinya campur kode dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. sikap(attitudinal type) : latar belakang sikap penutur
2. kebahasaan (linguistik type) : latar belakang keterbatasan bahasa, sehingga ada alasan identifikasi peranan, identifikasi ragam, dan keinginan untuk menjelaskan atau menafsirkan.

Dengan demikian campur kode terjadi karena adanya hubungan timbal  balik antaraperanan penutur, bentuk bahasa, dan fungsi bahasa.




11
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE


 Dalam segi kosakata, masyarakat Sunda sering mencampurkan kosakata bahasa sundanya kedalam percakapan bahasa Indonesia.

Misalnya, “Ini teh apa?”  dan “saya mah dari  Bandung.”
 Kata partikel „ teh ‟  dan„ mah‟ sering muncul dalam percakapan bahasa Indonesia sehari-hari masyarakat Jawa Barat. Kata-kata tersebut tidak ada pedomannya dalam bahasa Indonesia, yang benar dalam bahasa Indonesia adalah “ini apa?”  dan “ saya dari  Bandung.”

 Dalam segi struktur, sering terdengar kalimat “bukunya dikesayakan aja”  dan “sudah ditulis oleh saya ” Kalimat tersebut sebenarnya berasal dari struktur bahasa sunda “bukuna dikaabdikeun we” dan “parantos ditulis ku abdi.













12
PEMBAHASAN


Dalam bahasa Indonesia bentuk ke saya dan oleh saya tidak dikenal. Dalam bahasa Indonesia untuk kedua kalimat tersebut adalah “bukunya dititipkan saja kepada saya” dan “sudah saya tulis.”
 Di Bandung remaja tidak lagi menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi formal, tetapi dalam situasi non formal pun bahasa Indonesia digunakan, misalnya di tempat-tempat umum. Tetapi bahasa Indonesia yang digunakan bukanlah bahasa Indonesia yang standar melainkan  bahasa Indonesia ragam Jakarta. Para remaja di kota Bandung dan kota-kota besar di Indonesia sering terdengar kata „ gua(e)‟ yang artinya saya dan „ lu ‟
 yang artinya kamu.
Disamping itu, adanya pemakaian akhiran  – in.  24 Akhiran itu digunakan para remaja untuk menggantikan akhiran  – kan. Dengan demikian kata „  bawain, kerjain, habisin‟ lebih banyak digunakan menggantikan kata-kata bahasa Indonesia formal bawakan, kerjakan, habiskan.
 Kejadian seperti ini tidak terlepas dari pusat pengaruh sosial,  budaya, ekonomi yakni kota Jakarta sebagai ibukota Indonesia, kota kosmopolitan yang menjadi simbol kemodernan dan “gaul” bagi kalangan remaja di kota-kota besar Indonesia, termasuk remaja Jawa Barat.







13
Hasil Rekaman


 Antar remaja komunikasi antar remaja.wavTranskrip : Karena hasil rekaman yang kurang jelas, maka percakapan tidak bisa ditampilkan. Kesimpulannya dari rekaman di atas adalah penggunaan kata „teh‟ dalam perkataan “ kakakku teh kan dikasih....”padahal sebenarnya kata „teh‟ dalam bahasa Indonesia tidak ada, yang benar yaitu “kakakku itu dikasih....”. Lalu dalam rekaman ada kata “ditanem” seharusnya “ditanam” kata tersebut
melenceng karena adanya bahasa ragam Jakarta yang mer ubah huruf „a‟ menjadi „e‟.                    

Dan adanya partikel „mah‟ dalam perkataan “keluarga aku mah....” dalam  bahasa Indonesia tidak ada partikel „mah‟ seharusnya “keluarga saya....” Alasan adanya beberapa partikel seperti „teh‟ dan „mah‟ memang tidak  bisa dihindari sebagai warga sunda yang sudah terbiasa menambahkan kata tersebut


 





14



BAB III
PENUTUP


Kesimpulan :
Jadi, dengan adanya bahasa daerah (bahasa sunda) tidak dapat menutup kemungkinan adanya interferensi atau pencampuran bahasa antara bahasa indonesia sebagai bahasa nasional dengan bahasa sunda sebagai bahasa ibu itu sendiri dalam berkomunikasi kehidupan sehari-hari          .
 Adanya pencampuran  bahasa tersebut bisa memberikan nilai positif maupun negatif yaitu membuat  bahasa indonesia menjadi tidak baik dan benar bahkan akan membuat bahasa indonesia jauh dari para pemiliknya .
Oleh karena itu penggunaan bahasa daerah hendaknya digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang tepat, sehingga tidak membuat bahasa indonesia yang digunakan menjadi salah.


Saran :
 Dari simpulan diatas, peneliti merumuskan saran sebagai berikut :
1. Pemerintah harus aktif dalam melakukan penyuluhan bahasa indonesia. Hal ini paling tidak menyadarkan masyarakat indonesia akan  pentingnya kecermatan dalam berbahasa.
2. Menanamkan sikap cinta terhadap bahasa sendiri. Misalnya dengan mengadakan lomba puisi,dan lain-lain. 3. Dan yang paling penting dimulai dari diri sendiri untuk membudidayakan bahasa indonesia dan meningkatkan kembaliek sistensinya

15
Suka Artikel? Bagikan: Facebook Twitter Google+

0 Comments

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)

Mengenai Saya

Unknown
View my complete profile

Entri Populer

  • Macam-macam upacara adat jawa
    Macam-macam upacara adat jawa   1.)Ngupat Ngupat utawa ngupati iku salah sijining upacara adat...
  • Macam-macam Nomor Lari Atletik
    Pembagian Jenis Lari di bagi menjadi beberapa bagian di antaranya bisa saya jelaskan lebih lanjut dengan uraian kata dibawah ini; ...
  • Contoh Karya Tulis Tentang PENGARUH BAHASA INDONESIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
    InstaInfo - Karya ilmiah ( bahasa Inggris : scientific paper ) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil peneli...
  • Contoh Makalah Tentang Tanaman Obat
    InstaInfo - Karya ilmiah ( bahasa Inggris : scientific paper ) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil peneliti...
  • Kode Kode Unik Facebook untuk Update Status Dan Komentar
    Kode Kode Unik Facebook untuk Update Status Dan Komentar
    InstaInfo - Sampe saat ini facebook adalah salah satu social network yang di minati dan di aplikasikan oleh semua orang di dunia tak meng...
  • PERADABAN CHINA KUNO  (HOANG HO)
    PERADABAN CHINA KUNO (HOANG HO)
    PERADABAN CHINA KUNO (HOANG HO)   Geografis dan Demografi Cina Kuno Letak Geografis Wilayah Pegunungan Cina terbagi menj...
  • Cara Mudah Internetan Gratis Menggunakan Psiphon di Android dan PC
    InstaInfo - Baru-baru ini para pecinta internet gratisan baru deman dengan aplikasi yang bernama Psiphon. Aplikasi ini adalah salah satu...
  • Cara Menambah Follower Instagram Dengan Mudah
    InstaInfo - Di instagram, secara alami jika ingin memiliki followers maka haruslah memfollows teman kamu terlebih dahulu kemudian memint...
  • Cara Hack Jaringan Wifi WPA2 Dengan Menggunakan Android
    Cara Hack Jaringan Wifi WPA2 Dengan Menggunakan Android
    InstaInfo - Nah kali ini kami akan membuat tutorial bagaimana cara hack wifi WPA2 menggunakan Smartphone Android. Jika anda gagal dengan...
  • Kumpulan Kode Unik Facebook 2016
    Kumpulan Kode Unik Facebook 2016
    InstaInfo - Facebook adalah sebuah jejaring sosial yang didirikan pada tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg. Pasti sudah tidak asing lagi diteli...
Copyright 2013 InstaInfo - All Rights Reserved
Template by Dian Anarchyta - Powered Blogger